Satu Bangsa Dalam Keanekaragaman

Sabtu, 12 Februari 2011
                                                                                
Dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, diceritakan  bahwa Bangsa Terpilih sering kali menghayati rasa satu bangsa, satu Tuhan, satu negeri, satu tempat ibadat, dan satu tata hukum (bdk Ul 12). Dari sejarahnya ternyata mereka bersatu, mereka menjadi kuat, sanggup mengalahkan musuh, dan menjadikan dirinya bangsa yang jaya dan perkasa. Tetapi, ketika semua tidak saling bersatu, maka hancurlah bangsa. Gampang dihancurkan oleh bangsa lain.


Pada perjanjian baru, diceritakan  tentang Yesus yang ingin mempersatukan bangsanya manjadi suatu kerajaan yang bercorak rohani, Yesus mengeluh bahwa betapa sulit mempersatukan bangsa ini. Mereka seperti anak-anak ayam yang kehilangan induknya (Mat 23 : 37-38)


Pada waktu zaman Yesus, orang Yahudi dan orang Samaria saling bermusuhan.  Orang Yahudi menganggap orang samaria itu tidak asli Yahudi, tetapi setengah kafir. Akibatnya mereka tidak saling menyapa dan saling menaruh curiga. Tetapi Yesus, tetap saling menyapa orang Yahudi maupun orang Samaria. Karena Yesus tidak pernah membedakan orang dari ras, suku,  jenis kelamin maupun dari hartanya.  Di mata Tuhan, tidak ada orang yang lebih mulia ataupun lebih rendah.


Tuhan memberikan kesempatan kita untuk bersaudara. Tuhan menyatukan diri-Nya bukan hanya untuk suku/ golongan tertentu, tetapi untuk semua orang. Maka, kita sebagai umat kristiani perlu mengusahakan sikap  yang bersifat mencegah perpecahan. Kita harus saling menjaga hubungan persaudaraan dengan sesama kita yang berbeda agama, suku, etnis dan bahasa. Selain itu, perlu juga dikembangkan dalam diri kita sikap toleransi, menahan diri, rendah hati dan rasa solidaritas demi kehidupan yang tenteram, harmonis dan dinamis. Dan di dalam masyarakat majemuk, setiap orang harus berani menerima perbedaan sebagai suatu rahmat. Perbedaan / keanekaragaman adalah keindahan dan merupakan faktor yang memperkaya. Adanya perbedaan itu memberi kesempatan untuk berpatisipasi menyumbangkan keunikan dan kekhususannya demi kesejahteraan bersama. 

0 komentar: