Blitar-Jogja, 12 Desember 2009

Sabtu, 12 Desember 2009
Hari ini, satu yang kuulangi. Yaitu melihat foto sesosok dewi. Ditemani secangkir es kopyor dan lagu more than words serasa romantis tapi pilu. Dia, dewi yang ku pandang, hanya bisa kupandagi saja. Berbicara dengannya, aku tak mampu. Mungkin memang takdir aku hanya bisa melihatnya dari foto saja. Meskipun dia lewat dihadapanku, dia kenal aku, tapi dia melihatku dengan tampang sok nggak kenal. Aku mulai ada rasa j'ets aime padanya. Entah kenapa. Tapi biarkan dia pergi. Ku ingin pindah ke Jogja. Kota kesayanganku. Di kota Jogja, ku mulai berbicara bahasa hati. Mulai mengenal sejarah cinta yang telah menjarah jutaan umat di dunia. Mulai ku mengenal istilah pandangan pertama di Jogja. Banyak pandangan pertamaku tumbuh di kota yang terkenal pelajar itu. Tapi aku tak sembarangan dalam menaruh hati kepada orang. Meskipun sudah mengalami banyak penolakan dalam urusan cinta, tapi tak segan-segan tuk mencari dan tidak membebankan diri untuk menyimpan rasa. "Kalau dipendam terus nanti sakit", ujarku dalam hati. Semoga ku menemukan cinta sejati, Amin.....

0 komentar: