Mimpiku dan Anganku

Kamis, 06 Agustus 2009
Aku menghadap jalan-jalan
Sekejap ku menutup mata perih
Tak sanggup lagi ku lanjutkan
Akhirnya ku putuskan merintih

Kala waktuku sudah punah
Hati hancur karna rapuh
Tangisan menggelegar di telinga
Bak dunia menakutkan saja

Terangkat jiwaku keluar
Satu yang ku pinta, tolong
Saat itu hatiku berdebar-debar
Siapah kini yang terbuang?

Terjerat aku di mimpiku
Sesakkan dada, hampir mati aku
Terjebak di sela-sela anganku
Yang takkan pernah habis itu

0 komentar: